Keterkaitan Teknologi Integrasi

Muhammad Miftahul Huda / 1304505099
Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Integrasi dan Migrasi Sistem
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

Dari semua teknologi pendukung integrasi yang sudah saya jelaskan pada postingan saya di 9 teknologi integrasi, terdapat keterkaitan antara kesembilan teknologi tersebut. Hal ini tentu saja terjadi karena pengembangan seluruh teknologi tersebut berasal dari pengembangan teknologi-teknologi sebelumnya dengan tujuan untuk memudahkan pengguna untuk saling bertukar data, serta kemampuan komputer untuk membantu manusia dalam menganalisa data.

Web server menyediakan layanan untuk berbagi data lewat internet browser. Data yang dibagikan dalam layanan web server dapat berupa halaman web, konten audio-video, maupun jenis berkas lainnya. Dalam pengembangan teknologi penyimpanan dan pengelolaan data dalam komputer, muncul teknologi database yang biasanya digunakan untuk keperluan administarsi data. Lalu munculah berbagai aplikasi desktop yang menggunakan teknologi database untuk menangani masalah-masalah pengelolaan data yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pemerintahan. Seiring waktu berjalan, manusia ingin proses penyimpanan data dan pengelolaannya dapat dilakukan secara online, sehingga dapat diakses dari mana saja oleh penggunanya. Sehingga terciptalah bahasa-bahasa pemrograman yang mampu bekerja di dalam web server, sehingga terjadi keterkaitan antara database dengan web server.

Tidak hanya sampai di sana, teknologi API yang awalnya digunakan dalam pemrograman desktop kini juga berperan dalam pemrograman untuk web server. Agar bahasa pemrograman dalam web server juga bisa mengakses database yang ada, unbtuk itu diperlukan API yang dapat digunakan oleh bahasa pemrograman web server dan mampu berjalan di dalam web server itu. Penggunaan API juga berperan dalam Data Warehouse. Dimana sebuah API digunakan untuk memfasilitasi berbagai macam aplikasi yang berbeda agar dapat berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi santar aplikasi ini ditujukan untuk mengumpulkan data historis dari database setiap aplikasi tadi untuk disimpan dan dianalisa nanti di dalam Data mining untuk mencari informasi atau pengetahuan didalamnya.

Kembali lagi ke web server, Kemajuan teknologi web server yang dapat menyajikan serta menyimpan berbagai macam konten, menjadikan akses internet sebagai kebutuhan manusia. Lewat internet, komunikasi serta akses informasi sangat mudah didapat oleh penggunanya. Banyak bisnis-bisnis yang muncul akibat berkembangnya akses internet. Dari sana terciptalah OTT yang memanfaatkan akses internet sebagai transportasi data untuk penggunannya. Cloud Computing juga salah satu teknologi yang ada karena berkembangnya akses internet. Cloud Computing yang merupakan pengembangan teknologi visrtualisasi, memanfaatkan akses internet agar para penggunanya dapat mengakses konten-konten yang disediakan di dalmnya. Selain itu Cloud Computing juga berperan dalam integrasi data, sehingga diperlukan akses internet sebagai media transportasi datanya serta API sebagai alat komunikasinya. Salah satu bentuk dari integrasi itu adalah open data. dimana open data.

Dari seluruh keterkaitan teknologi tadi, ada sebuah teknologi yang mendukung proses kerja antar tiap teknologi, yaitu socket programming. Dengan socket programming seluruh aktivitas komunikasi klien-server dapat terjadi. Socket programming menggunakan API yang khusus mengatasi masalah jaringan, seperti menghubungkan komputer klien ke server hanya dengan satu baris perintah, dari pada menggunakan perintah bawaan kernel yang memerlukan rangkaian prosedur untuk melakukannya.


0 komentar:

9 Teknologi Integrasi

Muhammad Miftahul Huda / 1304505099
Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Integrasi dan Migrasi Sistem
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

  1. Web Server
  2. Web Server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Halaman-halaman web yang dikirim oleh web server biasanya berupa file-file HTML dan CSS yang nantinya akan diparsing atau ditata oleh browser sehingga menjadi halaman-halaman web yang bagus dan mudah dibaca.

    Fitur-fitur yang biasanya dimiliki oleh web server adalah :
    • Otentifikasi :  fitur untuk mengotorisasi suatu permintaan dari klien sebelum menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh web server (biasanya User dan Password)
    • Penanganan konten statis (berkas tersimpan pada file sistem server) dan konten dinamis dengan mendukung satu atau lebih antara muka yang sesuai (SSI, CGI, SCGI, FastCGI, JSP, PHP, ASP, ASP.NET, Server API seperti NSAPI, ISAPI)
    • Dukungan HTTPS (dengan SSL, atau TSL) yang memungkinkan koneksi yang aman (dengan enkripsi) ke server pada port 433 berbeda dengan koneksi HTTP biasa di port 80
    • Kompresi Konten (misal menggunakan enkoding gzip) untuk mengurangi waktu respon server sehingga penggunaan Bandwith menjadi lebih hemat
    • Virtual Hosting yang berguna untuk melayani banyak website hanya dengan menggunakan satu alamat IP
    • Dukungan berkas berukuran besar, berfungsi untuk mendukung berkas yang memiliki ukuran lebih dari 2 GigaByte
    • Pengatur Bandwith (Bandwith throttling) yang berfungsi untuk membatasi kecepatan respon dengan tujuan tidak membanjiri jaringan dan menghemat bandwith agar dapat melayani klien lebih banyak

  3. API
  4. API (Aplication Programming Interface) adalah sekumpulan perintah, protokol, serta alat (tools) untuk membangun aplikasi. API bertujuan untuk menghubungkan aplikasi-aplikasi yang berbeda dengan skema atau aturan yang dimilikinya. Dimana API bekerja layaknya sebuah antarmuka yang mengatur bagaimana cara aplikasi-aplikasi berinteraksi, serta memfasilitasi aplikasi-aplikasi penggunanya (API) agar dapat berinteraksi. Hal ini tidak jauh berbeda dari User Interface yang memfasilitasi komunikasi antara manusia dengan aplikasi.

    Ada banyak bentuk yang dimiliki API. API dapat berupa Library dalam sebuah bahasa pemrograman. Yang mana Library yang digunakan dapat melakukan tugas tertentu yang dibutuhkan oleh program. Contoh pada program C++ yang harus memanggil header iostream untuk dapat menggunakan fungsi cin dan cout sebagai standar input-outputnya. Hal yang sama juga berlaku untuk API berupa Object Oriented. Setelah itu ada API yang berbasis web. Yang mana API jenis ini berjalan sebagai servis untuk berbagi konten kepada penggunanya (konsumen). Contohnya seperti Facebook yang menyediakan layanan untuk loggin dengan ID akun Facebook agar bisa login ke beberapa situs, seperti SlideShare, Quora, dan lain-lain. Selain itu ada Google Maps yang memiliki API untuk digunakan dalam berbagai macam aplikasi.

  5. Data Warehouse
  6. Data warehouse adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis yang diperoleh dari sistem atau aplikasi operasional [Ferdiana, 2008].  Pemakaian teknologi data warehouse hampir dibutuhkan oleh semua organisasi, tidak terkecuali Perpustakaan. Data warehouse memungkinkan integrasi berbagai macam jenis data dari berbagai macam aplikasi atau sistem. Hal ini menjamin mekanisme akses “satu pintu bagi manajemen untuk memperoleh informasi, dan menganalisisnya untuk pengambilan keputusan”.

    Karakteristik Data Warehouse :
    • Subject Oriented (Berorientasi Subject)
    • Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisa data berdasarkan subject-subject tertentu dalam organisasi, bukan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu. Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek utama dari perusahaan (customers,products dan sales) dan tidak diorganisasikan pada area-area aplikasi utama (customer invoicing, stock control dan product sales). Hal ini dikarenakan kebutuhan dari data warehouse untuk menyimpan data-data yang bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, dari pada aplikasi yang berorientasi terhadap data.
    • Integrated (Terintegrasi)
    • Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri. Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara sepeti konsisten dalam penamaan variable, konsisten dalam ukuran variable, konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.
    • Time-variant (Rentang Waktu)
    • Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu yang digunakan dalam mengukur keakuratan suatu data warehouse, kita dapat menggunakan cara antara lain :
      • Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data warehouse pada rentang waktu tertentu, misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke belakang.
      • Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan waktu yang disajikan dalam data warehouse baik implisit maupun ekslisit. Secara ekslisit dengan unsur waktu dalam hari, minggu, bulan dan sebagainya. Secara implisit misalnya pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan, atau per tiga bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara implisit didalam data tersebut.
      • Cara yang ketiga, variasi waktu yang disajikan data warehouse melalui serangkaian snapshot yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari sebagian data tertentu sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang ada bersifat read-only.
    • Non-volatile (tidak berubah)
    • Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-volatile,maksudnya data pada data warehouse tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu ditambahkan sebagai suplemen bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan. Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.

  7. Basisdata
  8. Basisdata adalah kumpulan informasi yang disusun dan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang disimpan di dalam perangkat keras (komputer) secara sistematis sehingga dapat diolah menggunakan perangkat lunak. Dengan sistem tersebut data yang terhimpun dalam suatu database dapat menghasilkan informasi yang berguna.

    Menurut Ramez Elmasri mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:
    • Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world).
    • Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat
      disebut basis data.
    • Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan user.

    Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
    • Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
    • Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
    • Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.
    Gambar 1. Skema hirarki data

  9. Over The Top (OTT)
  10. Istilah over the top sebuah infrastruktur layanan yang dapat mengirim data dengan tidak melibatkan control administrasi dari servise providernya. Pada dasarnya data yang dikirim dapat berupa konten audio maupun video, namun saat ini OTT dapat mengirim servis dan konten yang ada di internet karena pengembangan teknologi yang ada diinternet.

    Layanan OTT dapat berjalan pada PC, smartphone, smart tv, serta perangkat komputer lainnya yang dapat mengakses jaringan internet. OTT dapat berupa aplikasi atau Website yang diakses melalui aplikasi internet browser.

    Berbagai layanan dan konten OTT sudah beredar di masyarakat. Layanan yang ada di dalam OTT dapat berupa instan messaging (chatting), Video On Demand, siaran TV, media sosial, serta layanan-layanan lain yang ada di internet. Contohnya Facebook, Line, Skype, Netflix.

  11. Socket Programming
  12. Socket adalah sebuah cara untuk berkomunikasi dengan program atau node lain menggunakan file deskriptor. Di UNIX (dimana socket diciptakan) kita sering mendengar slogan: “everything is a file”, jadi untuk berkomunikasi dengan program atau node lain semudah kita membaca dan menulis file deskriptor. Antarmuka socket dan file adalah mirip, jika pada file kita membukanya dengan open() sedangkan pada socket kita manggunakan socket(). Pada file deskriptor yang menjadi tujuan adalah sebuah file, sedangkan pada socket adalah komputer atau node lain. Intinya ketika kita telah terhubung dengan socket(), maka antarmukanya sama saja dengan sebuah file. Sebuah abstraksi perangkat lunak yang digunakan sebagai suatu “terminal” dari suatu hubungan antara dua mesin atau proses yang saling berinterkoneksi.

    Penggunaan socket programming memungkinkan adanya komunikasi antara client dan server. Salah satu contoh sederhana penggunaan socket programming adalah pembuatan program untuk chatting. Program tersebut sebenarnya merupakan bentuk aplikasi berupa komunikasi antara client dan server. Ketika seorang user (client) melakukan koneksi ke chat server, program akan membuka koneksi ke port yang diberikan, sehingga server perlu membuka socket pada port tersebut dan “mendengarkan” koneksi yang datang. Socket sendiri merupakan gabungan antara host-adress dan port adress. Dalam hal ini socket digunakan untuk komunikasi antara client dan server.

    Socket merupakan fasilitas IPC (Inter Proses Communication) untuk aplikasi jaringan. Agar suatu socket dapat berkomunikasi dengan socket lainnya, maka socket butuh diberi suatu alamat unik sebagai identifikasi. Alamat socket terdiri atas Alamat IP dan Nomer Port. Contoh alamat socket adalah 192.168.29.30: 3000, dimana nomer 3000 adalah nomer portnya. Alamat IP dapat menggunakan alamat Jaringan Lokal (LAN) maupun alamat internet. Jadi socket dapat digunakan untuk IPC pada LAN maupun Internet.

  13. Data Mining
  14. Data mining dapat diartikan sebagai mengekstrak (menggali) informasi dari sekumpulan data yang besar. Dengan kata lain, data mining merupakan proses untuk mencari pengetahuan yang ada di dalam sekumpulan data.

    Data mining diperlukan menganalisa kumpulan data yang dimiliki sebuah perusahaan atau instansi agar didapat informasi yang berharga bagi mereka. Informasi yang didapat dari data mining dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan manajemen. Salah satunya adalah menganalisa produksi. Dari informasi yang didapat dari data mining pihak manajemen dapat memutuskan seberapa banyak akan memproduksi sebuah jenis produk untuk efisiensi biaya serta meningkatkan keuntungan.

    Proses-proses dalam data mining :
    • Data Cleaning adalah proses untuk membersihkan atau menghilangkan data-data yang tidak relavan dari data yang kan diolah
    • Data Integration adalah proses penggabungan data dari berbagai sumber yang berbeda-beda agar menjadi satu kumpulan data
    • Data Selection adalah proses pengambilan data-data yang relavan dari sumber data
    • Data Transformation adalah proses untuk mengubah data yang sudah diambil kedalam bentuk yang sesuai dengan prosedur yang ditentukan
    • Data Mining adalah proses untuk mengekstrak data denga format tertentu yang memiliki nilia potensial untuk digunakan. Dalam langkah ini melibatkan teknik-teknik yang handal
    • Pattern Evaluation adalah proses untuk mengenali data-data yang didapat dengan pengetahuan dan ukuran yang suadah ditanamkan di dalam aplikasi
    • Knowledge Representation adalah proses untuk mengubah pengetahuan yang didapat ke bentuk yang dapat dimengerti oleh pengguna. Tahap ini membantu penggguna untuk menerjemahkan informasi yang didapat dalam proses-proses sebelumnya

  15. Open Data
  16. Open data menurut definisi Open Definition adalah data yang secara bebas dapat digunakan, digunakan-ulang (reusable) dan didistribusikan kembali (redistributed), oleh siapa saja. Data harus tersedia secara keseluruhan, lebih disarankan dapat diunduh dari internet, dan harus tersedia dalam bentuk yang nyaman dan dapat dimodifikasi, serta dapat digabung dengan data lainnya.

    Definisi open data di atas, selain mensyaratkan tiadanya diskriminasi untuk mendapatkan data dari setiap lapisan masyarakat, juga memastikan adanya unsur interoperabilitas. Interoperabilitas berarti data yang disajikan oleh suatu institusi saling kompatibel dengan data dari institusi lainnya. Sehingga data, atau sebagian dari data, dapat digabungkan dengan data lainnya sehingga membentuk satu set data yang besar.

    Kemudahan akses juga menjadi unsur penting untuk open data. Salah satu cara untuk memudahkan akses adalah dengan mengembangkan Application Programming Interface (API) publik.

    API menyajikan set instruksi dan fungsi interface ke database. Dengan menggunakan API, seorang pengembang dapat menciptakan web dan program aplikasi mobile yang inovatif. Aplikasi yang memanfaatkan open data selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh masyarakat umum.

    Kriteria Open Data
    • Ketersediaan dan Akses
    • Data harus tersedia secara keseluruhan dan tidak lebih dari pada biaya reproduksi yang masuk akal, akan lebih baik bila bisa dilakukan dengan pengunduhan melalui internet. Data harus pula tersedia dalam bentuk yang nyaman dan mudah untuk diolah.
    • Penggunaan-ulang dan Distribusi ulang
    • Data harus disediakan di bawah ketentuan yang mengizinkan untuk penggunaan-upang dan pendistribusian ulang termasuk memadukan dengan kumpulan data lainnya.
    • Partisipasi Universal
    • setiap orang harus diperbolehkan untuk menggunakan, menggunakan-ulang dan mendistribusi ulang - tidak boleh ada diskriminasi terhadap bidang kerja atau perseorangan atau kelompok. Sebagai contoh, pembatasan ‘non-komersial’ yang dapat mencegah pencegahan secara ‘komersial’, atau pembatasan penggunaan untuk beberapa tujuan tertentu (misalnya hanya untuk pendidikan saja), tidak diperkenankan.

  17. Cloud Computing
  18. Cloud computing adalah merupakan model komputasi dimana sumber daya seperti daya komputasi, media penyimpanan (storage), jaringan (network) dan software dijalankan sebagai layanan melalui media jaringan, bahkan dapat diakses di tempat manapun selama terkoneksi dengan internet. Dalam hal ini untuk dapat membangun jaringan cloud computing sederhana dapat di lakukan pada jaringan local/intranet. Banyak sekali software yang berbasis open source terutama GNU/Linux mendistribusikannya sebagai basis server cloud computing dan virtualisasi, salah satunya proxmox.

    Ada tiga layanan Cloud  Computing yang bisa dipilih salah satu atau seluruhnya
    • Software as a Service (SaaS)
    • SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
    • Platform as a Service (PaaS)
    • PaaS adalah layanan dari Cloud Computing kita bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini (sistem operasi, jaringan, database engine, framework aplikasi, dan lainnya) menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan.
    • Infrastructure as a Service (IaaS)
    • IaaS adalah layanan dari Cloud Computing sewaktu kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (unit komputasi, penyimpanan, memori, jaringan, dan sebagainya). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memori (RAM), bandwidth , dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan bisa kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
    Transformasi on-premise model ke cloud model
    Setelah kita tahu jenis layanan dari Cloud Computing, sekarang kita bahas tentang deployment model dari Cloud Computing. Menurut NIST, ada empat deployment model dari Cloud Computing ini, yaitu: 
    • Public Cloud Adalah layanan yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada.
    • Private Cloud Adalah layanan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer (pemakai layanan).
    • Hybrid Cloud Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
    • Community Cloud Adalah layanan yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang penggunanya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dan lainnya. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.

Sumber :
Ariawan, Jessa. Data Warehouse Untuk data Mining [PDF], http://www.jesaariawan.com/downlot.php?file=Materi%202%20DM.pdf, (diakses 15 Maret 2015)

Berry, Erica. (2013). OTT Services: Most Commonly Asked Questions Answered, http://blog.voxox.com/bid/350091/ott-services-most-commonly-asked-questions-answered, (diakses 17 Maret 2015)

Budiyanto, Alex. (2012). Pengantar Cloud Computing [PDF], Tersedia : http://www.cloudindonesia.or.id/wp-content/uploads/2012/05/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf (diakses 7 Maret 2015) 

Dzako, Haidar. (2007). Basis Data,  http://imam_muiz.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6535/BASIS+DATA.pdf [PDF], (diakses 15 Maret 2015)

 Edwin. (2012). Pemrograman Socket, http://edwincool07.blogspot.com/2012/03/pemrograman-socket.html, (diakses 17 Maret 2015)

InfoKomputer. (2015). Mengenal Lebih Dekat Open Data, http://www.infokomputer.com/2015/01/fitur/mengenal-lebih-dekat-open-data/, (diakses 17 Maret 2015)
 
Muhammad, Rahmat Maulana. (2012). Cara Kerja Web Server, http://maulana-muhammad.blogspot.com/2012/09/cara-kerja-web-server_27.html, (diakses 13 Maret 2015)

Open Data Handbook. Apakah Data Terbuka Itu?, http://opendatahandbook.org/id/what-is-open-data/index.html#id3, (diakses 17 Maret 2015)

OTT Source. Introduction To OTT, http://ottsource.com/ott-tutorials/introduction-to-ott/, (diakses 17 Maret 2015)

 Qalbi, Illiyan Ainun. (2014). Konsep Dasar Basis Data, https://www.academia.edu/6251987/Tugas_1_KONSEP_DASAR_BASIS_DATA [DOC], (diakses 15 Maret 2015)

stackoverflow. (2011). What Exactly Is The Meaning Of An API?, http://stackoverflow.com/questions/7440379/what-exactly-is-the-meaning-of-an-api. (diakses 14 maret 2015)

Suhendra, Dadang. (2011). Data Warehouse, http://dadangsuhendra.blogspot.com/2011/01/data-warehouse.html, (diakses 15 Maret 2015)


tutorialspoint.com. Data Mining Tutorial [PDF], http://www.tutorialspoint.com/data_mining/dm_tutorial.pdf, (diakses 17 Maret 2015)

Wikimedia. (2015). Application Programming Interface, http://en.wikipedia.org/wiki/Application_programming_interface, (diakses 14 Maret 2015)

Zaïane, Osmar R. (1999). Principles of Knowledge Discovery in Databases [PDF], http://www.exinfm.com/pdffiles/intro_dm.pdf, (diakses 17 Maret 2015)

0 komentar:

Studi Kasus Integrasi dan Migrasi Sistem

Muhammad Miftahul Huda / 1304505099
Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Integrasi dan Migrasi Sistem
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

Studi Kasus :
Diketahui sebuah perusahaan swasta ingin melakukan migrasi dan integrasi sistem di bidang IT. Motivasinya adalah efisiensi biaya, tanpa mengurangi produktifitas. Tiga hal yang ingin mereka lakukan adalah:
a) Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi)
b) Belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriat)
c) Optimalisasi teknologi jaringan komputer

Solusi dan Opini :
  1. Efisiensi biaya pembelian perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi)

  2. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan untuk pembelian perangkat lunak atau pengadaan perangkat lunak. Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan, karena berhubungan dengan anggaran biaya (termasuk sumberdaya lainnya) yang perlu dikeluarkan serta besar keuntungan yang akan didapat dalam jangka waktu tertentu. Beberapa hal yang patut dipertimbangkan adalah tenaga kerja IT yang dimiliki perusahaan, fokus utama perusahaan, serta dampak yang ditimbulkan dari penerapan perangkat lunak yang akan digunakan.

    Ketiga hal tadi menentukan rancangan migrasi dan integrasi sistem, serta langkah - langkah pengimplementasiannya yang akan dilakukan oleh perusahaan tadi. Keputusan yang dapat diambil berupa aplikasi yang akan digunakan, dimana atau bagaimana mendapatkan aplikasi yang akan digunakan, platform apa yang akan digunakan, serta berapa lama proses pengimplementasiannya. Tentu saja masalah biaya patut untuk dipertimbangkan, namun tidak selamanya biaya yang murah akan menghasilkan kinerja yang optimal. Hal ini berkaitan tentang keberlangsungan sebuah bisnis, dimana penekanan biaya seharusnya meningkatkan produktivitas bukan menghambat.

    Pada dasarnya sebuah perusahaan mendapatkan aplikasi yang yang akan digunakannya dengan tiga cara, yaitu
    • dengan membuat sendiri (in-sourcing)
    • dengan pembelian perangkat lunak paket (co-sourcing)
    • dengan membeli dari pengembang sistem (out-sourcing)

    In-sourcing digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki cukup tenaga kerja IT. Dimana aplikasi yang diperlukan oleh perusahaan akan dibuat dan dikembangkan oleh tenaga kerja IT-nya. Tidak hanya sampai di sana, perusahaan juga dapat membuat dan mengembangkan aplikasi dengan tenaga IT yang dimilikinya untuk disebarluaskan (dijual atau tidak) ke perusahaan lain atau masyarakat. Co-sourcing digunakan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki tenaga kerja IT yang digunakan untuk menangani (pengembangan, perawatan, dan lain-lain) sistem yang dibeli dari pihak lain. Sehingga perusahaan tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk proses pembuatan sistem dari awal. Investasi yang dikeluarkan peusahaan pun tidak besar, karena biasanya harga software paketan yang dijual tidak mahal. Out-sourcing biasa digunakan bagi perusahaan yang tidak memiliki tenaga IT, sehingga segala bentuk pembuatan dan pengembangan aplikasi diserahkan langsung kepada pihak vendornya. Hal ini bisa terjadi jika sebuah perusahaan memfokuskan diri pada bisnisnya, sehingga tidak perlu mengembangkan aplikasi agar waktu yang digunakan terfokus dalam kegiatan bisnis. Dengan cara ini perusahaan hamya perlu membayar sewa lisensi kepada pihak penyedia jasa aplikasinya.

    Kembali lagi pada studi kasus. Perusahaan menginginkan efisiensi pembelian perangkat lunak dalam bentuk aplikasi beserta sistem operasi yang akan digunakannya. Maka beberapa pilihan yang dapat perusahaan tersebut ambil adalah :
    • Jika karyawan IT memadai, perusahaan tidak terburu-buru dalam melakukan migrasi dan integrasi sistem, serta dampak yang ditimbulkan dari teknologi baru hanya berdampak pada segelintir orang, maka perusahaan dapat memilih cara in-sourcing. Perusahaan mengalokasikan dananya untuk proses pembuatan sistem dari awal. Pengeluaran akan terasa berat di awal, karena pembuatan sistem dari awal memakan cukup banyak sumber daya. Tetapi dampak jangka panjangnya akan sangat terasa, mengingat sistem dibangun sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan perusahaan, serta pelatihan untuk pemakaian sistem dapat dilakukan oleh staf IT perusahaan itu sendiri. untuk pengadaan aplikasi pendukung lainnya (seperti pengolah kata, spreed sheet, presentasi) perusahaan dapat menggunakan aplikasi yang sifatnya Free Open Source Software (FOSS) seperti openOffice untuk meminimalisasi biaya pembelanjaan software.
    • Jika karyawan IT memadai atau kurang, tetapi perusahaan ingin segera melakukan migrasi dan integrasi sistem, dan dampak yang ditimbulkan oleh teknologi baru berdampak pada hampir seluruh orang, maka sebaiknya perusahaan memilih cara co-sourcing. Dengan membeli paket yang sudah ada, perusahaan dapat fokus pada pengimplementasian sistem. Pelatihan untuk sistem yang baru dapat segera dilakukan. Dengan memilih paket aplikasi yang bersifat FOSS, perusahaan dapat mengembangkan sendiri aplikasinya sesuai yang mereka butuhkan.
    • Jika Karyawan IT tidak ada, maka cara yang harus diambil perusahaan adalah cara out-sourcing. walaupun dengan cara ini perusahaan harus membayar lisensi (Proprietary) setiap periode tertentu untuk aplikasi yang digunakan kepada vendor, tapi perusahaan tidak perlu repot mengurus (merawat dan mengembangkan) sistem yang di sewa. Seluruh kewajiban itu sudah dikerjakan oleh vendor sebagai pemegang sistemnya.

  3. Belanja tenaga kerja, khususnya asing (expatriat) 

  4. Perekrutan tenaga kerja di bidang IT oleh perusahaan harus dipertimbangkan dengan baik. Karena penambahan tenaga kerja juga memerlukan biaya dari perusahaan. Dimana biaya yang dikeluarkan untuk proses perekrutan dapat berupa biaya kerja sama yang harus dibayar untuk agen tenaga kerja, proses seleksi, serta pelatihan untuk tenaga kerja baru. Selain itu penambahan tenaga kerja seharusnya dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.

    Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menekan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk perekrutan tenaga kerja, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan seluruh SDM yang ada secar efisien. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan posisi apa saja yang harus diisi di bidang IT, sehingga perusahaan dapat menentukan kriteria seperti apa saja yang harus dimiliki setiap calon karyawan untuk posisi tertentu. Tahap selanjutnya barulah perusahaan memulai proses perekrutan karyawan baru, dan dilanjutkan hingga tahap pelatihan bagi karyawan yang sudah lolos tahap seleksi. Selain dengan melakukan pencarian karyawan, perusahaan dapat melakukan promosi atau mutasi untuk mengisi posisi yang diperlukan. Memanfaatkan karyawan yang sudah ada, sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya untuk perekrutan, selain itu juga dapat menambah loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

    Untuk perekrutan tenaga kerja asing (expatriat), perusahaan sebaiknya melakukan out-sourcing. Dengan pertimbangan tenaga kerja dari out-sourcing sudah terjamin kualitasnya. Selain itu perusahaan dapat menentukan lamanya waktu menyewa jasa tenaga tadi, sehingga perusahaan dapat melakukan peningkatan mutu dan kualitas karyawannya tanpa ikut melibatkan tenaga  out-sourcing.


  5. Optimalisasi teknologi jaringan komputer

  6. Sebagai upaya untuk pengoptimalisasi teknologi jaringan komputer, perusahaan dapat mengguakan teknologi Cloud Computing (Komputasi awan). Yang mana teknologi ini memanfaatkan jaringan komputer (internet, maupun intranet) sebagai dasarnya.

    Ada tiga layanan Cloud  Computing yang bisa dipilih salah satu atau seluruhnya
    • Software as a Service (SaaS)
    • SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
    • Platform as a Service (PaaS)
    • PaaS adalah layanan dari Cloud Computing kita bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini (sistem operasi, jaringan, database engine, framework aplikasi, dan lainnya) menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan.
    • Infrastructure as a Service (IaaS)
    • IaaS adalah layanan dari Cloud Computing sewaktu kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (unit komputasi, penyimpanan, memori, jaringan, dan sebagainya). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memori (RAM), bandwidth , dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan bisa kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
    Transformasi on-premise model ke cloud model
    Setelah kita tahu jenis layanan dari Cloud Computing, sekarang kita bahas tentang deployment model dari Cloud Computing. Menurut NIST, ada empat deployment model dari Cloud Computing ini, yaitu: 
    • Public Cloud Adalah layanan yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada.
    • Private Cloud Adalah layanan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer (pemakai layanan).
    • Hybrid Cloud Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
    • Community Cloud Adalah layanan yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang penggunanya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dan lainnya. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.

    Dari pemaparan Cloud Computing di atas, perusahaan sebaiknya memilih layanan Infrastructure as a Service. Karena perusahaan perlu tempat penyimpanan yang besar untuk data - datanya, sumber daya yang besar untuk proses komputasi sistem, selain itu perusahaan lebih leluasa untuk menginstal platform apa yang akan digunakan.

    Untuk deployment model yang digunakan, sebaiknya perusahaan memilih Private Cloud jika data (informasi) yang digunakan hanya sebatas di kalangan perusahaan itu saja. Tetapi jika data (informasi) ada yang dipublikasikan atau digunakan oleh masyarakat, sebaiknya perusahaan memilih Hybrid Cloud untuk menjaga rahasia perusahaan.
Sumber :

Adwirman. (2010). Pengembangan Sistem Informasi Melalui Metode In-Sourcing, Co-Sourcing, dan Out-Sourcing, http://adwirman.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/pengembangan-sistem-informasi-melalui-metode-in-sourcing-co-sourcing-dan-out-sourcing-4/, (diakses 7 Maret 2015)

Budiyanto, Alex. (2012). Pengantar Cloud Computing [PDF], Tersedia : http://www.cloudindonesia.or.id/wp-content/uploads/2012/05/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf (diakses 7 Maret 2015)

Insan Performa. Rekrutmen Karyawan : Definisi, Tujuan, Proses dan Sistem Rekrutmen, http://www.insanperforma.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=143%3Arekrutmen-karyawan-definisi-tujuan-proses-dan-sistem-rekrutmen-&catid=38%3Anews&lang, (diakses 8 Maret 2015)


Marwanto, Eko. (2011). Ringkasan Manajemen Sumber Daya Manusia Antara Teori dan Praktek, http://www.ekomarwanto.com/2011/10/ringkasan-manajemen-sumber-daya-manusia.html, (diakses 8 Maret 2015)

Maryanto, Rusmanto. (2012). LegalisasiSoftware Perkanoran dengan Linux dan Libre/OpenOffice, http://www.slideshare.net/ruslinux/legalisasi-software-dan-menghemat-devisa-dengan-foss?related=1, (diakses 7 Maret 2015)

Rajapresentasi.com. (2014). Strategi Pengelolaan Karyawan Out-sourcing, http://rajapresentasi.com/2014/08/strategi-pengelolaan-karyawan-outsourcing/, (diakses 8 Maret 2015)

Sagena, Unggul. (2011). Menegnal dan Menggunakan Linux dan FOSS, http://www.slideshare.net/unggulux/pengenalan-linux-dan-foss-unj, (diakses 7 Maret 2015)



0 komentar: